Saturday, November 19, 2016

UMRAH RAMADHAN BACKPACKERS

PART 1 - MADINAH

Bismillah,

Tadi pagi iseng scroll gallery photo di hp, dan ketemulah beberapa foto pas berangkat umrah Ramadhan, Juni kemarin. rinduuu. makanya biar sedikit terobati rindunya dan barangkali bisa bermanfaat, jadilah update-an blog kali ini tentang umrah Ramadhan backpack saya kemarin ya. dan kalau kurang suka baca, atau gampang bosan, di skip saja postingan ini karna bakal (sangat) panjaaang. hehe

Assalamu 'Alaikum yaa Rasulullah


Sebenarnya sudah dari lama mau nulis ini. karena beberapa orang yang tau saya dan suami berangkat umrah mandiri nanya-nanya. tapi karena sok sibuk, akhirnya baru kesampean ngetik sekarang. hehe. Jadi bulan Ramadhan kemarin, tepatnya bulan Juni 2016 kami Alhamdulillah kami bisa berangkat umrah lagi. bedanya, kali ini berangkat tanpa menggunakan jasa tour&travel atau kadang orang-orang nyebutnya umrah backpackers. kenapa memilih backpack? sebenarnya motivasinya satu, lebih hemat. kalau ngecek harga umrah pas buan Ramadhan di travel manapun, repeat, manapun. sudah bisa dipastikan harganya mahal, bisa naik 2-3-4 kali lipat dari harga umroh bulan-bulan lain. kenapa? bukan, bukan untuk cari takjil gratis diMasjidil haram. haha. tapi, karena pahalanya juga berlipat-lipat.


فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari no. 1863).



Lanjuuut. Jadi kami berangkat benar-benar-benar mandiri. mungkin sebagian kalian sudah tau, atau bahkan sudah pernah ikut umrah backpackers. ternyata beda-beda juga. ada yang sudah membentuk satu group besar, dimana ada pemimpinnya, dan sudah disediakan jasa land arrangement, visa, hotel, dan transportasi. ada juga yang hanya disediakan asa land arrangement tanpa hotel, dan lain-lain, jadi intinya, mereka tetap berangkat bersama-sama dalam satu group walaupun tiketnya pesan sendiri-sendiri. satu group bisa 10 atau 20 atau 50 bahkan ratusan orang. rame ya, hehe. Nah kalau saya dan suami berangkat dalam satu group juga. tapi (sangat) kecil, yup! hanya 4 orang. saya, suami, dan 2 orang teman beliau. modalnya, DOA! dan nekat. hehe. total perjalanan kami kalau tidak salah 17hari (2hari perjalanan) lumayan lama, Alhamdulillah. 
Untuk persiapan kebutuhan umrah sebenarnya sama saja dengan umrah dengan travel agent, hanya saja kalau backpack usahakan barang sesedikit mungkin karena semuanya nenteng sendiri shay, hehe. persiapkan ransel kecil untuk nyimpan pakaian dan kebutuhan lain selama nginap di masjid. sedikit rangkuman barang penting yang harus dibawa, versi saya:
a. Pakaian, toiletries, sepatu. karena hampir semua baju saya berupa abaya dan khimar, jadi saya tidak perlu bawa mukenah. berat dan repot. hehe. juga perlngkapan mandi, sedikit saja ya, seperlunya. ingat! nenteng sendiri. sepatu pakai yang karet lebih baik. biar ga perlu bawa sendal lagi. jadi abis wudhu bisa dilap tissue and you good to go! jangan pake yg bahannya kain, apalagi pake heels, jangan. karena kita akan naik turun tangga ke basement untuk wudhu. kasian betis dan telapak kaki kalo pake alas yang ga nyaman. hehe
b. Vitamin dan obat-obatan (saya bawa Habbatussauda, minyak kayuputih, obat flu, diare, batuk, maag, dan pil penunda haidh setelah konsul dgn obgyn ya. jangan sembarangan hehe) 
c. Sunblock! dan sunnies jika ada yang kurang kuat sama cahaya matahari. karena cucacanya akan sangat amat panas sekali saat Ramadhan, sampai 49 - 50 derajad. setengah mateng.
d. Ransel. untuk simpan keperluan selama nginep di masjid. isi ransel bisa passport, obat-obatan. perlengkapan mandi, sedikit makanan ringan, powerbank, dan pakaian dalam ganti, untuk perempuan, bawa pantyliners ya.
d. Bawa makanan kering dan botol air. karena akan kangen sama masakan Indonesia, saya bawa kering tempe, abon ikan, kue kering, dll. tapi jangan banyak-banyak biar ga berat. botol air buat isi air zam-zam persiapan buka dan sahur. atau untuk wudhu sewaktu-waktu.
e. Handphone, sekalian sama chargernya ya. yakalii. dan yang paling penting menurut saya adalah, powebank. karena di masjid susaaah sekali cari colokan, jadi kita nge-charge powerbank di hotel buat bekal nginap masjid.
f. Bantal kecil dam Sajadah. ini penting. soalnya banyakan tidur di masjid, kasian kepala ga ada alasnya hehe. bawa yang kecil saja yang bisa masuk ransel. sejadah lagi-lagi yang ringan ya, karena penuh sesak kadang kita ga bisa masuk masjid, terpaksa shalat dihalaman bahkan dijalan. atau untuk menandai tempat kita didalam masjid.
g. Qur'an, buku dzikir, dan panduan umrah.




Sepertinya sih itusaja, eh buat yang laki-laki jangan lupa bawa pakaian ihram dan belt nya ya. sudah lengkaap? Baiklah, sekarang mari kita urut mulai dari persiapan berkasnya ya sekarang. ini seingat saya, jadi kalau ada yang lupa harap maklum.

1. PASSPORT dan KARTU VAKSIN MENINGITIS sebelum berangkat dicek lagi ya masa berlaku passportnya, jangan sampai sudah dekat masa expired nya. dan, jangan lupa 'kartu kuning' untuk vaksin meningitis. jadi ceritanya, pas umroh sebelumnya, kami sudah diuruskan pihak  travel untuk urusan vaksin, tapi ternyata oh ternyata kartu yang kami pakai berangkat pas umrah tahun 2014 itu adalah, pal-su. memang pada saat itu saya tidak vaksin karena sedang hamil. herannya, kok tetap bisa lolos pada saat itu ya. mungkin rejeki (?) next, pas kami cek dan ingin memperbaharui surat vaksin, ternyata harus bikin baru lagi dan kali ini saya 'benar-benar' vaksin hehe. kami vaksin di poli kesehatan angkatan laut, bayarnya kurang lebih 300ribu rupiah sudah kelar urusan passport dan vaksin, buat yang perempuan, diperhatikan tanggal menstruasi ya, kalau kira-kira berkenaan dengan masa ibadah, sebaiknya konsultasi ke dokter obgyn untuk minta obat penunda haidh. untuk masalah ini saya serahkan ke masing-masing pribadi ya, mau pake apa tidak, hehe.
2. TIKET PESAWAT untuk tiket, kami pilih maskapai Saudi Arabian Airlines karena pada saat itu ini yang paling murah, tapii, transitnya agak lama. flight nya dari Jakarta - Singapore - Jeddah - Madinah. transit singapore 4jam dan transit jeddah 8jam. kenapa memilih turun di Madinah, bukan jeddah? karena menghindari imigrasi Jeddah yang kadang lelet dan padat. tapi ternyataaa, walaupun tujuan Madinah, kami harus tetap check in di counter imigrasi bandara King Abdul Azis Jeddah. karena kita transit dan connecting flight ke Madinah harus pindah terminal. yayayaa haha. yang kedua, karena tujuan kami yang pertama adalah kota Madinah, jadi untuk transportasi dari bandara ke hotel akan lebih murah dan hemat waktu. (selebihnya masalah harga sewa taxi akan dijelaskan di bagian transportasi ya)

check-in at Changi
akhirnya buka puasa. karena flight dari sin-jeddah malah mendekati matahari,
totalnya hari itu kami puasa 21jam, ujian ohh ujiaan.
Bandar udara Madinah (Pangeran Mohammad Bin Abdul Azis)

3. HOTEL salah satu penentu di accept atau tidaknya VISA kita adalah, bookingan hotel selama berada disana. jadi kami memang berniat full i'tikaf di masjid, tapi ternyata untuk memuluskan proses pengurusan visa, kita harus punya bukti booking hotel, juga mikirin koper harus titip dimana, akhirnya kami booking hotel di Madinah dan Makkah. ini hanya booking ya, belum dibayar. pembayaran bisa on the spot tapi ada masa kadaluarsa, dan hati-hati, bawalah print out bookingan sebelum berangkat, karena akan susah nge-print nanti saat sudah berada disana. kalau sudah begitu, pengurus hotel biasanya masih harus cek sana-sini apalagi pas Ramadhan hotel hampir semua full-booked. too bad. nama hotel nya saya lupaa. kalau ingat nanti di update ya. harga kamar dan hotel-hotel lain, kami lihat disini 


kamarnya lumayan lengkap termasuk water heater. lumayaan pegal-pegal, mandi air hangat. hehe.
walaupun ada kamar hotel, karena kami berangkat berempat, dan saya sendiri perempuan jadinya kamar harus dibagi, jadi saya memilih hanya masuk untuk mandi dan bersih-bersing, dan hanya tidur dikamar 1malam saja. selebihnya di masjid. niat awalnya juga i'tikaf kan, kalau dikamar hotel jadinya zzzzz. hehe. oiya, setelah saya ketemu dengan orang madura di masjid (orang madura disana bua-nyak shayy) dia bilang, lain kali ga usah pesen hotel, tapi penginapan saja, jadi didaerah pasar akan banyak penginapan yang harganya jauh lebih murah. tapi, jangan lupakan bookingan hotel ya, hati-hati dosa haha. lanjuut
4. VISA nah setelah passport aman, soalan vaksin beres, tiket sudah fix trus hotel sudah ada kode booking, silahkan apply visa. untuk urusan visa, kami serahkan ke teman suami di Jakarta. kami hanya mengirim beberapa berkas, foto and Alhamdulillah H-7 baru visa akhirnya keluar. LEGAA. kebayang ya sudah beli tiket, tapi visanya ditolak. DEG! silahkan pilih vendor visa sesuai kepercayaan masing-masing hehe. harganya juga macam-macam, dan untuk Ramadhan harganya memang lebih tinggi karena kuotanya sangat terbatas.


5. TRANSPORTASI untuk yang satu ini kami benar-benar mengandalkan proses negosiasi harga dengan menggunakan bahasa tubuh, kalkulator hp dan bahasa arab sekenanya. haha. karena untuk land arrangement kami atur sendiri, jadilah tiba masa tiba akal masalah transportasi. untuk taxi dari bandara madinah ke hotel, kami naik taxi (pribadi). akan banyak kalian temuin di pintu keluar bandara. langsung tawar jangan ragu. modal PD haha. dari bandara ke horel kami hanya bayar 40SR atau sekitar 140ribu rupiah. karena kami berempat jadilah dibagi 4, hanya 10SR/orang. muraah. mobilnya sejenis sedan sedikit butut tapi masih ada AC nya jadi ya lumayaan. hehe
Kalau sering umrah pasti tau, salah satu yang ditawarkan pihat travel adalah City Tour di madinah. ini pun kami arrange sendiri. kalian bisa cari bus/mini bus/mobil pribadi yang mau dibayar untuk city tour. harganya variatif. karena sudah pernah ke spot lain seperti jabal Rahmah, Uhud, kebun kurma, which is, ya gitu-gitu aja, hehe jadilah hanya ambil rute ke Masjid Quba saja. lagi-lagi, bukan jalan-jalannya tapi pahalanya hehe. jadi hadistnya kurang lebih, kalau kita berwudhu dari tempat tinggal kita (penginapan) lalu berangkat untuk sholat 2 rakaat di Masjid Quba, pahalanya setara dengan Umrah. wow. untuk mini bus kami carter masjid nabawi - masjid quba - balik lagi ke nabawi kalo ga salah hanya 30SR per orang. silahkan nego masalah rute dan harga ke supir masing-masing ya.
Untuk transportasi Madina ke Makkah pun sama, kami naik mobil pribadi yang disewakan orangnya. plus disupirin pokoknya tinggal tau naik, bayar, turun. tapi tawarlah, jangan sampai bayar kemahalan.  mobilnya sejenis fortuner, mengangkut 7 orang. lumayan lega, ac nya dingin, mobilnya bersih, dan berdasarkan kebiasaan, semua supir akan mampir di masjid. untuk memberi kesempatan orang yang ingin ber-umrah mengambil miqot. jangan lama-lama ya, soalnya urusan yang satu ini supirnya kadang ga sabaran hehe. setealh itu, kita diturunkan di komplek Masjidil Haram. Jadi bersiaplah nyambung dengan angkutan lain ke hotel ya. atau sebelum berangkat, nego duluan mau nyampe hotel apa tidak, soalnya kan nenteng koper tuh, lumayaan.
6. MAKANAN jangan takut tidak makan selama Ramadhan di Tanah Haram. sekalipun backpack dan bawa uang saku seperlunya, insyaAllah makan terjamin. sahur banyak yang bagi sahur. berbuka pun demikian. banyak sekali orang yang bersedekah disana. karena masjid sepertinya tidak menerima sumbangan berupa uang, makanya orang-orang memberi sedekah berupa makanan, apalagi memberi makan untuk orang yang berpuasa sangat besar pahalanya. tidak akan miskin orang yang bersedekah. Janji Allah SWT. *smile* untungnya perut dan lidah saya Alhamdulillah cocok dengan masakan apasaja, jadilah masakan Arab, India, Pakistan, semua bisa masuk perut. hehe. kalau , menu berbuka dari masjid standard, tapi bergizi dan bikin kenyaang. kurma muda, zam-zam, yoghurt, roti. tapi yang sedekah, bisa kasih kita nasi briyani lengkap dengan 1/4 ekor ayam didalamnya. atau dikasih fast food seperti Al-Baik, biar yang doyan fast food seneng. haha
satu set menu ifthar yang dibagi disana. yang seperti ini biasanya didapat dihalaman/luar masjid.
soalnya orang yang mau bagi makanan didalam masjid dibatasi agar tidak kotor.
set menu ifthar dalam masjid biasanya seperti ini. air mineral, zamzam, roti, kurma dan yoghurt.
biasa ditambah dengan orang yang lalu lalang menyuguhkan  susu/ teh / kopi arab.
sekali lagi, jangan takut lapar. rotinya segede kepala orang dewasa. ngabisinnya aja susah.
susasana menunggu berbuka puasa dihalaman Masjid Nabawi. terpal dan plastik,
beserta makanan itu semuanya disediakan oleh orang-orang yang bersedekah.
MasyaAllah.

Setelah baca-baca semoga sudah semakin jelas ya dan diberanikan untuk berangkat umrah backpackers. satu saja yang paling penting, berangkatlah bersama mahram. ini wajib! sayang kan kalau sudah persiapan, ibadah khusyuk tapi yang satu itu dilanggar. jangan sampai safar tanpa mahram yaa. apalagi banyak sekarang kerjaannya travel memasang-masangkan wanita dengan yang bukan mahramnya agar visa bisa di accept. Naudzubillah. kalau sudah disana, ada sedikit tips untuk wudhu dan mandi di toilet masjid. Jadi, toilet itu penuh sesak setiap mau sahur, 1jam menjelang sholat fardhu, dan menjelang sholat lail. itu sesak benar-benar gerak juga susah. Jadi aturlah waktu untuk wudhu, dan mandi jika ingin mandi dan malas balik hotel, makan mandilah antara jam 8 pagi sampai jam 10pagi itu waktu yang paling aman. paling sepi. jika ingin bersih-bersih sore, pada jam setelah dzuhr dan 1jam sebelum ashar. selebihnya, baru masuk pintu kamar mandi juga sudah digedor shay. haha. kalo digedor, santai saja ya, usahakan cepat tapi jangan panik. biasanya yang banyak itu orang india dan pakistan. sayangnya banyak dari mereka yang susah antri, jadi kalo antrian kalian mau dilambung, tepuk pundaknya, dan minta dia kebelakang. pelan-pelan ya, jangan sampai konflik, lagian doi ngomel juga kita ga ngerti bahasanya kan. santai saja selagi benar hehe. kamar mandi ada disetiap area pintu keluar. cari saja yang paling dekat dengan posisi duduk kita. didalam ada beberapa row. pilihlah row yang paling jauh, biasanya itu yang sepi dan lebih bersih karena orang malas jalan jauh-jauh.


salah satu toilet di Masjid Nabawi. dalam satu basemet ada sekitar 5-6 row toilet seperti ini
satu row berisi kurang lebih 20 atau 25 toilet.
this is why i told you jangan pake sepatu yang rempong. semua toilet ada dibasement.
salah satu tempat wudhu di masid Nabawi saat jam lengang.

Semua persiapan demi persiapan jadi worth it setelah sampai di tanah haram, bisa menikmati indahnya Ramadhan di masjid Rasulillah, Alhamdulillah. urusan ibadah dan pahala diserahkan sama Allah, selama kita ikhlas dan niat tulus untuk beribadah, insyaAllah hati bisa lapang.

langit Madinah sesaat sebelum fajr

oiya tentang favorite spot di Masjid Nabawi, saya paling senang duduk dibagian agak depan. dibawah kubah ini. kubahnya kalau siang bisa bergeser jadi bisa terkena sinar matahari atau angin alami. dan di posisi ini adalah posisi anak-anak dilarang masuk. jadi ibu yang membawa anak tidak boleh duduk di area ini, jadi lebih tenang. hehe

saat kubah ditutup

saat kubah dibuka

mungkin ini saja yang bisa saya tulis pada postingan kali ini, dan oh! tentang Raudhah, insyaAllah ada beberap tips trik yang akan saya bagi dipostingan selanjutnya ya. juga tentang perjalanan backpack di kota Makkah. hehe. anak-anak sudah rewel. dan paket-paket harus dipacking sekarang. so, see you on another post, insyaAllah




3 comments:

  1. mbak terimakasih tips umrohnya, sangat bermanfaat. share dong mba pengalaman umroh di masjidil harom nya.. makasi

    ReplyDelete
  2. Assalammualaykum, Mbak..
    Ditunggu dong tulisannya terutama iktikaf di Masjidil Haram dan saat Ied. Terima kasih

    ReplyDelete
  3. Total habis berapa mbak umroh ramadhannya dan bgmn ngurus visanya, apa bs gk pake travel sama skl?

    ReplyDelete

link within

you may also like